
Shalawat Badar mengiringi pembukaan kegiatan Perkemahan Rohis Nasional II Tingkat SMA/ SMK tahun 2016 yang diikuti oleh kurang lebih 2000 anggota Rohis, pada Selasa (3/5/2016) di Bumi Perkemahan Cibubur Jakarta. Shalawat khas di kalangan pesantren ini menggema dan menggetarkan suasana pembukaan yang juga menampilkan berbagai atraksi dan tarian, dan pakaian adat daerah.
Shalawat tersebut dikumandangkan setelah Qori bernama Nashoihul Ibad (SMAN 68 Jakarta) dan Qori’ah bernama Annisa Nur Lestari (SMAN 1 Bontang, Kaltim) selesai membaca ayat-ayat suci al-Qur’an. Dua siswa Juara Pentas PAI Nasional 2015 lalu ini memimpin ribuan aktivis Rohis beserta para pembinanya untuk mengumandangkan Shalawat Badar.
Para peserta mengikuti pembacaan shalawat itu dengan khidmat karena dibawakan oleh dua siswa teladan tersebut dengan suara yang khas dan menarik perhatian. Ribuan siswa dari 33 provinsi itu secara menggema dan khidmat mengalunkan shalawat yang mengandung semangat membuncah itu.
Kegiatan Perkemahan Rohis Nasional II yang diselenggarakan oleh Direktorat PAI Ditjen Pendis Kemenag RI selama 2-3 Mei 2016 ini mengambil tema Membangun Generasi Emas, Ramah, dan Bermartabat. Tema ini diambil karena Kementerian Agama ingin mewujudkan generasi Islam yang ramah dan toleran di kalangan Rohis yang selama ini dinilai banyak disusupi oleh paham-paham radikal dan sikap intoleran.
Dalam acara pembukaan tersebut, hadir Menteri Agama Lukman Hakim Saifuddin, Direktur Jenderal Pendidikan Islam Kamaruddin Amin, Direktur PAI H Amin Haedari, beserta jajaran pembina dan pegawai di lingkungan Kemenag dari seluruh provinsi.
Menteri Agama RI Pimpin Para Rohis Ucapkan Ikrar Kebangsaan Sebarkan Islam Damai
Menteri Agama Lukman Hakim Saifuddin dalam kegiatan Perkemahan Rohis Nasional kali ini memimpin ribuan pengurus Rohani Islam (Rohis) seluruh Indonesia untuk mengucapkan ikrar kebangsaan guna menyebarkan ajaran Islam yang damai, toleran dan cinta tanah air.
Ajakan ikrar itu disampaikan di tengah-tengah pidato sambutan menteri agama pada acara pembukaan Perkemahan Rohis Nasional II, Selasa (3/5/2016). Ia menyampaikan tiga pertanyaan kepada lebih dari dua ribu pengurus Rohis yang merupakan organisasi keagamaan Islam yang berada di bawah Organisasi Siswa Intra Sekolah (OSIS) itu.
“Bersediakah anak-anakku para Rohis menjadikan Rohis sebagai wadah untuk menumbuhkembangkan Islam yang damai dan toleran? Bersediakah anak-anakku para Rohis menjadi pelopor dalam mengampanyekan Islam yang rahmatan lil ‘alamin? Bersediakah anak-anakku para Rohis menjadi pelopor bagi generasi muda untuk mencintai negeri kita ini?” Spontan para rohis menjawab, “Bersedia!”
“Anak-anakku para Rohis dari seluruh Indonesia, pertanyaan tersebut sengaja saya sampaikan karena saya ingin memastikan bahwa anak-anak Rohis adalah anak-anak yang cerdas, cinta damai, cinta tanah air, dan pelopor Islam yang memberikan rahmat kepada semua,” kata Menag yang hadir disambut perwakilan siswa dari 33 provinsi yang mengenakan pakaian adat daerah masing-masing.
Ia menyampaikan, pihaknya seringkali mendengar informasi miring yang menyebutkan bahwa Rohis adalah tempat yang mudah untuk disusupi oleh gerakan-gerakan Islam yang tidak toleran, dan anti NKRI. Kecintaan anak-anak Rohis pada agama, dan kepribadian yang masih labil adalah alasan mereka menarget para Rohis ini sebagai wadah gagasan intoleran mereka
Karena itu ia meminta para Rohis untuk benar-benar serius dalam mempelajari agama, jangan cepat puas dengan ilmu yang diperoleh, dan jangan mudah larut dengan pengajaran agama yang sempit, kaku, dan mudah menghakimi orang lain yang berbeda sebagai sesat atau kafir.
“Ingatlah, bahwa ilmu Allah itu luas. Bahkan jika air laut dijadikan tinta untuk menulis ilmu Allah tidak akan pernah cukup menuliskan ilmu Allah yang tanpa batas itu,” tegasnya.
Ditambahkan, para pendiri bangsa ini seperti Soekarno, Mohammad Hatta, KH Hasyim Asy’ari, KH Ahmad Dahlan dan yang lainnya telah memberikan contoh kepada kita semua, bahwa mereka adalah pribadi yang sangat menghargai keragaman.
“Negeri kita ini bisa berdiri dengan kokoh dan rukun karena mereka tidak mudah menyalahkan yang lainnya. Sikap menghargai keragaman itulah yang harus diteladani di tengah masyarakat kita yang majemuk,” tambahnya.
Sementara itu kegiatan Perkemahan Rohis Nasional II dihadiri para pejabat di lingkungan Direkturat Jenderal Pendidikan Islam, kepala kantor wilayah kementerian agama provinsi dan kabupaten/kota dari seluruh indonesia, para kepala dinas pendidikan provinsi/kabupaten/kota dari seluruh Indonesia dan para pembina dan pendamping rohis dari seluruh Indonesia. (Red: Anam/ Fathoni/ Redaksi NU Online/ Pendidikan Islam)
The post Ribuan Aktivis Rohis Kumandangkan Shalawat Badar appeared first on Ngaji Yuk!.